Risiko kanker payudara yang dikaitkan dengan terapi hormon bisa bertahan sekitar bertahun-tahun, kata penelitian

Terapi penggantian hormon tertentu sudah lama dikaitkan dengan penambahan risiko kanker payudara. Sekarang, riset baru TexasQQ mengindikasikan bahwa dalam sejumlah kasus, risiko tersebut dapat bertahan sekitar lebih dari satu dekade.

Risiko kanker payudara yang dikaitkan dengan terapi hormon bisa bertahan sekitar bertahun-tahun, kata penelitian
Risiko kanker payudara yang dikaitkan dengan terapi hormon bisa bertahan sekitar bertahun-tahun, kata penelitian
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet pada hari Kamis, mengejar bahwa risiko bertambah terus semakin lama terapi penggantian hormon digunakan, dan lebih banyak untuk terapi hormon estrogen-progestogen daripada terapi hormon yang melulu menggunakan estrogen. Setiap jenis terapi penggantian hormon, kecuali guna estrogen vagina, dikaitkan dengan risiko kanker payudara berlebih.

Transisi menopause sangat sering dibuka antara umur 45 dan 55, menyebabkan fenomena muncul dampak perubahan buatan hormon seks estrogen dan progesteron dalam tubuh. Kadang-kadang wanita memakai terapi penggantian hormon, pun disebut terapi hormon HRT atau menopause, untuk menolong meringankan fenomena menopause, laksana hot flashes, keringat malam, nyeri saat bersangkutan seks dan kekeringan pada vagina. Gejala-gejala tersebut dapat ringan pada sejumlah wanita namun dapat dominan  pada kesejahteraan orang lain. Hormon yang sangat umum dipakai untuk mengobati fenomena menopause ialah estrogen dan progesteron.

'Kelebihan risiko bertahan sekitar lebih dari 10 tahun'


Penelitian baru didasarkan pada analisis data dari 58 studi yang diterbitkan sebelumnya mengenai terapi penggantian hormon, yang merangkum lebih dari 100.000 perempuan pascamenopause dengan kanker payudara invasif.

Para peneliti mengejar bahwa guna wanita dengan berat rata-rata di negara-negara Barat, lima tahun memakai estrogen diperbanyak terapi hormon progestogen masing-masing hari, dibuka pada umur 50, dikaitkan dengan penambahan risiko kanker payudara sampai usia 70 tahun.

Secara khusus, penelitian mengindikasikan bahwa estimasi kejadian kanker payudara pada umur 50 sampai 69 dikaitkan dengan penambahan risiko - dari 6,3% perempuan yang tidak pernah memakai terapi penggantian hormon menjadi 8,3% dari mereka yang memakai terapi masing-masing hari sekitar lima tahun.

Itu ialah peningkatan selama satu permasalahan kanker ekstra di masing-masing 50 pemakai terapi, menurut keterangan dari penelitian. Demikian pula, lima tahun memakai terapi hormon estrogen plus progestogen intermiten dikaitkan dengan penambahan risiko, dari 6,3% menjadi 7,7%, mewakili penambahan satu permasalahan kanker ekstra di masing-masing 70 pemakai terapi, riset menunjukkan.

Penelitian ini pun menunjukkan bahwa lima tahun memakai terapi yang melulu berisi estrogen dikaitkan dengan penambahan risiko, dari 6,3% menjadi 6,8%, yang adalahpeningkatan dari satu permasalahan kanker ekstra di masing-masing 200 pemakai terapi.

Bahkan andai terapi dihentikan pada sejumlah titik, "beberapa risiko berlebih bertahan sekitar lebih dari 10 tahun," tulis semua peneliti. Penelitian baru menunjukkan melulu hubungan antara terapi penggantian hormon dan kanker payudara - bukan hubungan karena akibat. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk menilai apakah terapi penggantian hormon benar-benar mengakibatkan peningkatan kejadian kanker payudara.

Jika asosiasi dalam riset baru beberapa besar mempunyai sifat kausal, data mengindikasikan bahwa terapi hormon menopause yang dipakai di negara-negara Barat barangkali telah mengakibatkan sekitar 1 juta kanker payudara dari total 20 juta yang sudah terjadi di semua dunia semenjak 1990.

Menimbang risiko dan manfaatnya


Temuan tersebut tidak mengejutkan untuk Dr. Otis Brawley, Bloomberg yang familiar sebagai profesor onkologi dan epidemiologi di Universitas Johns Hopkins di Baltimore, yang tidak tercebur dalam riset baru.

"Selama 18 tahun kini saya telah mengupayakan meyakinkan perempuan bahwa mereka tidak hendak memulai estrogen pascamenopause, dan saya sudah mendorong perempuan yang merasakan hot flashes untuk mengupayakan menyelesaikan hot flashes itu melalui teknik medis lain," kata Brawley.

"Sekarang ada sejumlah wanita yang merasakan hot flash yang begitu signifikan sampai-sampai memberi mereka estrogen sebetulnya sepadan dengan risikonya," katanya. "Hampir seluruh yang saya dan anda lakukan dalam penyembuhan mempunyai risiko dan guna untuk itu, dan saat manfaat mulai menjadi lebih tinggi daripada risiko maka barangkali Anda mesti melakukannya, tetapi saat manfaatnya tidak jelas lebih tinggi dari risiko, saya usahakanlah untuk menghindari menggunakannya."

Secara umum, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS menuliskan tidak memakai terapi hormon andai Anda mempunyai masalah dengan pendarahan vagina; mempunyai atau mempunyai riwayat kanker tertentu; mempunyai atau mempunyai bekuan darah, stroke atau serangan jantung; atau mempunyai kelainan pendarahan, penyakit hati atau reaksi alergi terhadap obat hormon.
Untuk perempuan yang sudah memakai terapi penggantian hormon dan barangkali memiliki sejumlah masalah, Brawley berbicara untuk berkata dengan dokter Anda.

Penelitian baru mesti menolong wanita dan dokter dalam menyimpulkan apakah atau kapan akan mengawali terapi hormon dan persiapan mana yang mesti dipungut - estrogen dan progestogen digabungkan atau melulu estrogen, Dr. Janice Rymer, ginekolog dan wakil presiden Royal College of Obstetricians dan Ginekolog di Inggris Raya, menuliskan dalam pengakuan tertulis yang didistribusikan oleh Science Media Center.

"Wanita mesti diberitahu tentang penambahan kecil dalam risiko kanker payudara sehingga mereka bisa menimbang ini terhadap guna yang barangkali mereka miliki dari memungut HRT," kata Rymer dalam pengakuan itu. Dia tidak tercebur dalam penelitian.

"Temuan ini seharusnya tidak menunda wanita untuk memakai HRT andai manfaatnya - laksana perlindungan tulang dan penurunan risiko kardiovaskular - lebih banyak dari risikonya," katanya. "Untuk menanam risiko ke dalam konteks, seorang perempuan mempunyai risiko lebih banyak terkena kanker payudara andai dia keunggulan berat badan atau obesitas dikomparasikan dengan menggunakan HRT."

'Kami bakal mendesak pasien guna tidak panik'


Royal College of General Practitioners di Inggris mendesak perempuan guna tidak panik sebagai hasil dari penelitian baru. "Hubungan antara HRT dan penambahan risiko kanker payudara sudah diketahui selama sejumlah waktu. Tapi itu ialah hubungan yang kompleks," Martin Marshall, wakil ketua Royal College of General Practitioners, menuliskan dalam sebuah pengakuan tertulis dalam menanggapi penelitian.

"Masih ada tidak sedikit bukti yang mengindikasikan bahwa HRT aman dan efektif, dan pedoman klinis ketika ini merekomendasikannya sebagai penyembuhan yang tepat untuk sejumlah wanita yang merasakan menopause. Meskipun demikian, urgen bahwa pedoman klinis berbasis bukti, dan bahwa ini studi dianggarkan sebagai pedoman klinis dimodernisasi dan dikembangkan, "katanya. "Kami bakal mendesak pasien guna tidak panik sebagai hasil dari riset ini, dan guna terus memungut HRT laksana yang sudah diresepkan guna mereka - dan kami bakal mendesak semua reseper guna melakukannya laksana biasa, hingga pedoman klinis menganjurkan sebaliknya." | Situs Judi Poker Online Terpercaya

Mikroplastik Dalam Air Minum 'Tampaknya Tidak Menimbulkan Risiko Kesehatan,' Kata WHO

Mereka barangkali berada di lautan TexasQQ, sungai dan es kita, namun ada tidak banyak bukti yang mengindikasikan bahwa plastik dalam air yang anda minum memunculkan risiko untuk kesehatan kita.

Mikroplastik Dalam Air Minum 'Tampaknya Tidak Menimbulkan Risiko Kesehatan,' Kata WHO
Mikroplastik Dalam Air Minum 'Tampaknya Tidak Menimbulkan Risiko Kesehatan,' Kata WHO
Dalam pembahasan kesatunya mengenai risiko kesehatan plastik dalam keran dan air kemasan, Organisasi Kesehatan Dunia menuliskan bahwa plastik mikro "tampaknya tidak memunculkan risiko kesehatan pada tingkat ketika ini," namun temuan utama datang dengan peringatan besar - peringatan Ulasan menuliskan informasi yang terdapat terbatas dan riset lebih lanjut dibutuhkan pada plastik mikro dan bagaimana mereka memprovokasi kesehatan manusia.

"Kami paling perlu memahami lebih tidak sedikit tentang akibat kesehatan dari plastik mikro sebab mereka terdapat di mana-mana - tergolong dalam air minum kami," kata Dr. Maria Neira, direktur Departemen Kesehatan Masyarakat, Lingkungan dan Penentu Sosial Kesehatan di WHO.

WHO menuliskan tidak merekomendasikan pengawasan rutin mikroplastik dalam air minum dan menuliskan bahwa kekhawatiran terhadap mikroplastik seharusnya tidak mengganggu pemasok air dan regulator guna menghilangkan mikroba patogen, laksana yang mengakibatkan penyakit diare yang mematikan.

Tidak Bahaya, Namun Belum Pasti 'Berbahaya'


Dalam analisisnya, WHO meneliti tiga bahaya potensial yang berhubungan dengan mikroplastik: partikel fisik, bahan kimia, dan mikroorganisme yang barangkali menempel pada mikroplastik. Berdasarkan bukti terbatas yang tersedia, bahan kimia dan mikroba patogen menjadi perhatian rendah untuk kesehatan manusia, kata laporan itu. Mikroplastik yang berukuran lebih banyak dari 150 mikrometer tidak barangkali diserap dalam tubuh insan dan penyerapan partikel yang lebih kecil diduga akan terbatas. Namun, penyerapan partikel mikroplastik yang paling kecil, tergolong kisaran ukuran nano barangkali lebih tinggi.

Ia menambahkan bahwa itu ialah informasi yang tidak memadai untuk menarik benang merah tentang toksisitas nanopartikel, namun tidak terdapat informasi yang dapat diandalkan  menyarankan itu ialah masalah.

"Sampai ketika ini tidak terdapat data yang terdapat untuk mengindikasikan bahwa plastik mikro membahayakan kesehatan manusia, tetapi ini tidak berarti bahwa mereka tidak berbahaya," kata Alice Horton, seorang ilmuwan kontaminan antropogenik di National Oceanography Centre. "Oleh karena tersebut penting untuk mengetahui bagaimana dan di mana penyampaian mikroplastik sangat mungkin, dan untuk mengetahui risiko kesehatan yang barangkali terjadi dampak paparan ini," Horton, yang tidak tercebur dalam penelitian, mengatakan untuk Science Media Center di London.

Andrew Mayes, seorang dosen senior bidang kimia di University of East Anglia di Inggris, menuliskan bahwa laporan WHO bisa jadi akan menyerahkan kelegaan untuk orang-orang yang sudah mengkhawatirkan tingkat mikroplastik dalam pasokan air kita.

"Laporan tersebut juga menekankan bahwa, sedangkan risiko terhadap kesehatan mikroplastik melewati konsumsi dalam air barangkali rendah, ada keperluan terus menerus untuk meminimalisir input plastik ke lingkungan pada sumbernya, untuk menangkal masalah menjadi lebih buruk," kata Mayes, yang tidak tercebur dalam penelitian.

"Ini bisa diberlakukan melewati pengelolaan limbah yang lebih baik dan implementasi skema insentif dan pemerintah mesti memprioritaskan perbuatan seperti tersebut dalam strategi global borongan untuk meminimalisir input plastik ke dalam lautan (wastafel utama untuk seluruh limbah)."

Bahaya Beda Di Dalam Air


WHO tidak melihat teknik lain kita dapat menelan mikroplastik, tergolong makanan dan udara, tetapi menuliskan laporan di masa mendatang akan menilai risiko ini. Satu studi baru-baru ini mengindikasikan bahwa anda menelan rata-rata lima gram plastik masing-masing minggu, setara dengan kartu kredit.

"Penting untuk membubuhkan perhatian tentang penyampaian mikroplastik dari air minum ke dalam konteks: Kami tidak sedikit terpapar mikroplastik dalam kehidupan keseharian kami melewati sejumlah besar sumber, di mana air minum melulu satu. Daripada konsentrasi pada satu rute penyampaian , dibutuhkan pemahaman yang lebih luas mengenai sumber yang lebih luas dan interaksi mikroplastik dalam lingkungan, "kata Horton.

Partikel-partikel kecil dari plastik masuk ke air minum anda dalam sejumlah cara namun terutama melewati limpasan permukaan sesudah hujan atau salju, air limbah dan limbah industri. Botol plastik dan tutup yang dipakai juga dapat menjadi sumber mikroplastik dalam air minum, tambah laporan itu.

Laporan tersebut mengatakan perawatan bisa menghilangkan lebih dari 90% mikroplastik dari air limbah, dengan penghapusan tertinggi berasal dari pengolahan tersier laksana filtrasi. WHO menuliskan penting untuk menanggulangi masalah kesehatan yang lebih signifikan yakni air yang tidak mencukupi atau tidak diolah, dengan estimasi 2 miliar orang secara global meminum air yang terkontaminasi tinja. Pada 2016, 485.000 kematian dampak diare disebabkan oleh air minum yang terkontaminasi mikroba.

"Dengan menanggulangi masalah yang lebih banyak dari penyampaian air yang terkontaminasi (fecally), masyarakat secara bersamaan dapat menanggulangi masalah Situs Judi Poker Online Terpercaya yang lebih kecil berhubungan dengan plastik mikro," kata WHO.

Kisah Pria Naik Mobil Tempuh Jarak 32 Ribu KM Untuk Nikahi Kekasih

Hidup memang tak tidak jarang kali berjalan mulus dan cocok dengan kemauan kita. Hal tersebut lantaran terdapat begitu tidak sedikit rintangan yang sering kali menghadang. Bagi itu, dalam menghadapi kondisi tersebut, tak jarang anda pun harus rela berkorban. | TexasQQ

Kisah Pria Naik Mobil Tempuh Jarak 32 Ribu KM Untuk Nikahi Kekasih
Kisah Pria Naik Mobil Tempuh Jarak 32 Ribu KM Untuk Nikahi Kekasih
Begitu pula dalam urusan percintaan. Pengorbanan, baik dari sisi waktu, materi, tenaga, dan pikiran, tidak jarang kali mutlak guna dilakukan. Namun, ingat, semuanya mesti dilaksanakan secara rasional dan dengan pertimbangan yang matang.

Hardi, seorang lelaki asal Malaysia ini, misalnya. Pengorbanan yang ia kerjakan untuk sang kekasih rupanya tak main-main. Pasalnya, demi dapat menikahi pujaan hati itu, ia rela menempuh jarak 32.000 km dari lokasi ia bermukim ke Jerman.

Cerita Hardi yang mengemudikan mobilnya sejauh puluh ribu km ini kesatu kali diunggah melewati akun Fanpage pencinta mobil mempunyai nama hayashi86. Tak disangka, unggahan itu pun jadi viral dalam masa-masa singkat. Terhitung sampai saat ini, ia sudah mendapat like lebih dari 4 ribu dan diberikan lebih dari 2600 kali.

Lepas dari itu, kisah cinta Hardi dengan kekasih hatinya tersebut sendiri berawal pada tahun 2007 lalu. Dalam perjalanan kerja yang tengah ia lakukan, dirinya kesudahannya bertemu dengan seorang perempuan Jerman yang dikenalnya dari internet. Mereka lalu membual panjang. Perbedaan bahasa ibu tak menjadi penghalang salah satu keduanya.

Dua tahun kemudian, Hadri juga terbang ke Jerman guna bertemu dengan sang wanita tersebut lagi. Di saat tersebut pula, dengan membawa seuntai mawar dan surat cinta, Hadri pun menyatakan pada wanita tersebut bahwa ia sudah jatuh cinta kepadanya. Pernyataan cinta Hadri tersebut kemudian disambut dengan tangis mesti oleh sang wanita.
Kisah Pria Naik Mobil Tempuh Jarak 32 Ribu KM Untuk Nikahi Kekasih
Kisah Pria Naik Mobil Tempuh Jarak 32 Ribu KM Untuk Nikahi Kekasih
Singkat cerita, pada tahun 2018 kemudian Hadri memiliki gagasan bepergian ke Eropa guna menikahi kekasihnya dengan memakai mobil. Teman-temannya menilai bahwa idenya tersebut gila. Namun, alih-alih menghiraukan pendapat itu, Hadri malah semakin mengindikasikan keseriusannya guna merealisasikan gagasan tersebut.

Ia juga lalu mulai menggali sponsor dan berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata supaya lebih gampang untuk menemukan visa. Kini, usahanya tersebut sudah membuahkan hasil. Pada Senin (19/8) lalu, Hadri mengawali perjalanan panjangnya sejauh 32 ribu km dengan mengemudikan Toyota AE86. Jika cocok dengan perhitungan, ia bakal tiba di Jerman dalam waktu selama 3 bulan. | Situs Judi Poker Online Terpercaya

CDC, Pejabat Kesehatan Negara Menyelidiki Hubungan Antara Vaping dan Penyakit Paru-Paru yang Parah

Setidaknya 15 negara telah mengidentifikasi lebih dari 120 kasus penyakit paru-paru atau cedera yang dapat dikaitkan dengan vaping, sebuah survei dari departemen kesehatan negara telah menemukan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan pada hari Sabtu pihaknya sedang menyelidiki penyakit paru-paru yang parah di antara orang yang menggunakan e-rokok di beberapa negara bagian. TexasQQ

CDC, Pejabat Kesehatan Negara Menyelidiki Hubungan Antara Vaping dan Penyakit Paru-Paru yang Parah
CDC, Pejabat Kesehatan Negara Menyelidiki Hubungan Antara Vaping dan Penyakit Paru-Paru yang Parah
Negara-negara dengan kasus terbanyak meliputi Wisconsin, dengan 15 kasus dikonfirmasi dan 15 lainnya sedang diselidiki. Illinois memiliki 10 kasus yang dikonfirmasi, sementara 12 lainnya sedang diselidiki. California sedang mencari 19 kasus seperti itu. Departemen Kesehatan Negara Bagian New York mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya "secara aktif menyelidiki" 11 kasus. Indiana dan New Jersey keduanya melaporkan sembilan kasus, di mana Indiana telah mengkonfirmasi enam kasus.

Pejabat kesehatan di Connecticut, Florida, Iowa, Michigan, Minnesota, North Carolina, Pennsylvania, Texas dan Utah juga mengatakan mereka mengetahui kasus yang dikonfirmasi atau potensial. Sebanyak 42 negara bagian dan Washington, DC.

"Laporan terbaru penyakit paru-paru ini pada orang yang menggunakan produk vaping di New York dan negara-negara lain adalah bukti bahwa studi lebih lanjut diperlukan pada efek kesehatan jangka panjang dari produk ini," kata Dr Howard Zucker, komisaris kesehatan untuk Negara Bagian New York. dalam sebuah pernyataan Jumat. CDC mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah menghitung 94 kemungkinan kasus penyakit paru-paru yang parah terkait dengan vaping di 14 negara dari 28 Juni hingga 15 Agustus.

Para pejabat kesehatan di berbagai negara mengatakan masih belum jelas apakah ada hubungan antara kasus-kasus atau apakah vaping secara definitif menyebabkan penyakit ini - yang menyebabkan banyak orang dirawat di rumah sakit.

Dalam sebuah email pada hari Jumat, CDC mendesak dokter untuk mengumpulkan informasi dan sampel apa yang mungkin dilakukan pasien serupa. Badan itu mengatakan sedang bekerja dengan beberapa negara bagian ini untuk berbagi informasi dan memfasilitasi pengujian.

"Masih ada banyak pertanyaan yang belum terjawab, tetapi bahaya kesehatan yang muncul dari epidemi kaum muda yang menguap di Minnesota terus meningkat," Dr. Ruth Lynfield, direktur medis Departemen Kesehatan Minnesota dan ahli epidemiologi negara, mengatakan dalam sebuah pernyataan Selasa. "Kami mendorong penyedia dan orang tua untuk mewaspadai vaping sebagai penyebab masalah pernapasan yang tidak dapat dijelaskan dan cedera serta penyakit paru-paru."

Kondisi Sulit Untuk Dilacak


Departemen Kesehatan Minnesota melaporkan minggu ini bahwa beberapa pasien dirawat di rumah sakit selama "beberapa minggu," dalam beberapa kasus berakhir di unit perawatan intensif. Mereka datang dengan gejala termasuk sesak napas, demam, batuk, muntah, diare, sakit kepala, pusing dan sakit dada.
CDC, Pejabat Kesehatan Negara Menyelidiki Hubungan Antara Vaping dan Penyakit Paru-Paru yang Parah
CDC, Pejabat Kesehatan Negara Menyelidiki Hubungan Antara Vaping dan Penyakit Paru-Paru yang Parah
Emily Chapman, kepala petugas medis di Children's Minnesota, yang melaporkan empat kasus, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penyakit-penyakit ini sulit didiagnosis karena mereka dapat mulai terlihat seperti infeksi umum sebelum mengarah ke komplikasi yang lebih serius. Mereka juga sulit dilacak, kata para ahli, karena penyakit paru terkait vaping bukanlah suatu kondisi yang wajib dilaporkan. Beberapa departemen kesehatan mengatakan mereka tidak melacak data ini.

Namun, negara-negara memberlakukan pemberitahuan dengan harapan bahwa dokter akan memperhatikan petunjuk dan mengajukan pertanyaan yang tepat. Di Colorado, Georgia, dan Kansas, pejabat kesehatan telah mencoba mencari kasus dengan menganalisis data dari unit gawat darurat. "Tidak ada kode diagnostik ... untuk penyakit paru-paru yang terkait dengan vaping. Jadi akan sulit untuk mengikuti dan melacak," kata Dr. Humberto Choi, seorang ahli paru dan spesialis perawatan kritis di Klinik Cleveland.

Choi mengatakan dia telah melihat sendiri tiga kasus selama beberapa bulan terakhir - dan dia mencurigai ada orang lain yang tidak berpikir vaping sebagai penyebab potensial. "Orang-orang memiliki kesan bahwa vaping adalah sesuatu yang aman," kata Choi. "Mereka tidak menghubungkan gejala-gejala baru dengan vaping."

Negara bagian Ohio, Choi, bukanlah salah satu negara bagian di mana departemen kesehatan saat ini melaporkan kasus, menurut departemen kesehatan negara bagian itu.
"Sulit mengatakan apa yang diharapkan dalam kasus-kasus ini karena ini adalah sesuatu yang baru," kata Choi.

Tidak Ada Pelakunya


Thomas Haupt, seorang ahli epidemiologi penyakit pernapasan dengan Departemen Layanan Kesehatan Wisconsin, mengatakan  awal bulan ini bahwa kasus-kasus di negaranya adalah orang-orang muda yang "biasanya sehat, dan mereka datang dengan penyakit pernapasan parah, dan dalam beberapa kasus, mereka benar-benar harus pergi ke unit perawatan intensif dan ditempatkan di ventilator. " Penyakit paru-paru awalnya tampak seperti disebabkan oleh infeksi, "tetapi setiap tes telah kembali sepenuhnya negatif," tambahnya.

Kasus-kasus Wisconsin sebagian besar di bagian tenggara negara bagian itu, kata Haupt. Ini berbatasan dengan bagian timur laut Illinois, di mana pasien awal negara itu dirawat di rumah sakit.
Sementara para pejabat masih berusaha untuk menentukan produk mana yang digunakan pasien, beberapa negara bagian - termasuk Wisconsin, Minnesota dan New York - mengatakan penggunaan produk nikotin dan ganja telah dilaporkan.

Di Wisconsin, "semua pasien melaporkan vaping sebelum dirawat di rumah sakit, tetapi kami tidak tahu semua produk yang mereka gunakan saat ini," Andrea Palm, sekretaris-desain Departemen Kesehatan negara bagian, mengatakan dalam sebuah pernyataan pekan lalu. "Produk yang digunakan dapat mencakup sejumlah zat, termasuk nikotin, THC, kanabinoid sintetis, atau kombinasi dari semuanya."

Para ahli kesehatan telah menunjuk pada berbagai zat dalam cairan-e yang mereka khawatirkan dapat merusak sel-sel atau mengandung "bahan kimia berbahaya," tetapi risiko penuh jangka pendek dan jangka panjang dari e-rokok belum jelas. Sejumlah produk palsu dan palsu juga telah beredar di pasaran, yang mungkin memiliki bahan tambahan atau bahan lainnya. Tidak jelas apakah yang berperan dalam kasus-kasus ini. | Situs Judi Poker Online Terpercaya